Menurut Bratadiredja (2010) karakteristik dasar ekosistem perairan tergenang yaitu memiliki arus yang tenang (atau bahkan tidak ada arus), organismenya tidak membutuhkan adaptasi khusus, ada stratifikasi suhu (khusus perairan terganang dengan kedalaman lebih dari 100 meter), ada stratifikasi kolom air (pada perairan dalam), substrat dasar umumya berupa lumpur halus. Dan menurut Effendi (2003), perairan tergenang (lentik), khususnya danau, biasanya mengalami stratifikasi secara vertikal akibat perbedaan intensitas cahaya dan perbedaan suhu pada kolom air yang terjadi secara vertikal.
Danau Toba termasuk perairan lentik (lentic water), atau disebut juga perairan tenang. Danau Toba merupakan suatu perairan yang banyak dimanfaatkan oleh beberapa sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata, perhubungan laut, dan juga merupakan sumber air minum bagi masyarakat di kawasan Danau Toba (Silalahi, 2009).
Berbagai aktivitas seperti budidaya, industri, aktivitas rumah tanggga dan lainnya yang dilakukan disekitar perairan dapat mengakibatkan penurunan kualitas perairan, termasuk perairan danau menurut Bratadiredja (2010) dalam ilmu lingkungan (ecology), badan air danau termasuk perairan dengan ekosistem terbuka (open system) yaitu perairan yang sangat terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitarnya.
Kegiatan masyarakat/penduduk di ekosistem kawasan Danau Toba baik berada langsung ditepi pantai maupun di daratan mempengaruhi kualitas air danau. Kegiatan pertanian, peternakan, industri, perhotelan memberikan limbah padat maupun cair.
Disisi lain kegiatan transportasi air, keramba jaring apung juga secara langsung berdampak negatif terhadap kualitas air. Kegiatan ini berperan meningkatkan kadar BOD dan COD di perairan akibatnya kadar DO menurun (Silalahi, 2009).
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Karakteristik Danau "
Post a Comment