Pengertian Mental Accounting (Akuntansi Mental) : Akuntansi mental mengacu kepada kecenderungan orang untuk memisahkan uang mereka ke dalam rekening yang terpisah (berbeda) berdasarkan kriteria subjektif, seperti sumber uang dan niat untuk setiap akun. Menurut teori, individu menetapkan fungsi yang berbeda untuk masing-masing kelompok aset, yang sering memiliki efek yang tidak rasional dan merugikan pada keputusan mereka. Meskipun banyak orang yang menggunakan akuntansi mental, mereka mungkin tidak menyadari betapa tidak logis pemikiran ini. Misalnya, orang sering memiliki ‘celengan’ atau dana yang disisihkan untuk liburan atau membeli rumah, namun mereka masih membawa kartu kredit.
Dalam hal ini, daripada menabung untuk liburan, tindakan yang paling logis adalah dengan menggunakan dana yang berada dicelengan (uang yang kemungkinan ada) untuk melunasi hutang daripada menggunakan kartu kredit. Hal ini tampak cukup sederhana tapi kenapa orang tidak berpikir seperti itu? Jawabannya terdapat pada nilai pribadi orang yang memiliki aset tersebut.
a) Dilema Acount yang Berbeda
Untuk menggambarkan pentingnya account yang berbeda yang berkaitan dengan akuntansi mental, perhatikan contoh berikut ini. Anda akan membeli sandwich seharga $6 untuk makan siang. Ketika anda sedang menunggu dalam antrian salah satu hal ini terjadi: (1) Anda menemukan bahwa saku anda bolong dan Anda kehilangan uang $6 anda; atau (2) anda telah membeli sandwich, namun ketika Anda sedang memakannya, Anda tersandung dan menjatuhkan sandwich tersebut ke lantai. Dalam kedua kasus ini (dengan asumsi Anda masih memiliki uang yang cukup), akankah Anda membeli sandwich lain? Secara logis, jawaban Anda untuk kedua skenario tersebut memiliki nilai yang sama; dilemanya adalah apakah Anda harus menghabiskan $6 untuk sandwich. Namun, karena biasa akuntansi mental hal ini tidak terjadi. Karena bisa akuntansi mental, kebanyakan orang di skenario pertama tidak akan mempertimbangkan uang yang hilang untuk membeli makan siang mereka karena uang tersebut belum terhaiskan atau dialokasikan untuk hal tersebut. Akibatnya, mereka akan cenderung membeli sandwich lagi, sedangkan pada skenario kedua uang yang mereka miliki telah digunakan untuk membeli.
b) Berbeda Sumber, Berbeda Tujuan
Aspek lain dari akuntansi mental adalah bahwa orang-orang juga memperlakukan uang secara berbeda tergantung kepada sumbernya. Misalnya, orang akan cenderung menghabiskan lebih banyak uang yang ‘ditemukan’, seperti bonus kerja dan hadiah, dibandingkan dengan sejumlah uang yang biasanya diharapkan seperti gaji mereka. Ini merupakan contoh lain bagaimana akuntansi mental dapat menyebabkan penggunaan tidak logis terhadap uang.
Secara logis, uang harus dipergunakan, terlepas dari manapun asal-usulnya. Memperlakukan uang secara berbeda karena berasal dari sumber yang berbeda merupakan pelanggaran terhadap premi logis. Dari mana uang itu berasal seharusnya menjadi faktor dalam berapa banyak Anda menghabiskannya. Bagaimanapu menghabiskan uang tersebut akan menurunkan kekayaan Anda secara keseluruhan.
c) Akuntansi Mental dalam Investasi
Biasa akuntansi mental juga masuk kedalam investasi. Sebagai contoh, beberapa investor membagi membagi investasi mereka menjadi portofolio investasi yang aman dan portofoliospekulatif untuk mencegah return yang negatif yang dimiliki oleh portofolio spekulatif yang mungkin akan berpengaruh terhadap seluruh portofolio. Masalahnya dalam
praktek ini adalah bahwa meskipun semua pekerjaan dan semua uang yang investor habiskan untuk memisahkan portofolionya, kekayan bersihnya tidak akan berbeda jika dibandingkan dengan ia telah menggabungkan semuanya menjadi portofolio yang besar.
d) Menghindari Akuntansi Mental
Kunci penting yang perlu dipertimbangkan untuk akuntansi mental adalah bahwa uang itu sepadan, terlepas dari mana asal-usulnya atau penggunaan yang dimaksudkan, semua uang itu sama. Anda dapat mengurangi pengeluaran yang sembarangan, dengan menyadari bahwa menemukan uang tidak ada bedanya dengan menghasilkannya dari bekerja.
Sebagai perpanjangan dari persepsi uang itu sama, individu menyadari bahwa menabung dengan bunga yang rendah atau tanpa bunga akan sia-sia jika Anda memiliki hutang (dalam hal ini kartu kredit). Dalam banyak kasus, bunga atas hutang Anda akan mengikis keuntungan yang dapat Anda peroleh dari rekening tabungan. Walaupun memiliki tabungan itu penting, tapi adakalanya lebih masuk akal untuk menarik tabungan Anda untuk melunasi hutang.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Mental Accounting "
Post a Comment